Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Ilustrasi: Bob Yudhita Agung
Apa kau tahu bohlam lampu
dan sarang lebah liar yang tiba-tiba
tumbuh di sebuah gudang?
Setiap larut pagi; mereka,
lebah-lebah itu, sangat suka
meneguk rembang sinar lampu di sana
seperti menenggak nikmat anggur beracun
satu-satu persatu mabuk, jatuh, dan tewas.
Setelah dua tahun berlalu begitu saja
aku perhatikan mereka masih di sana.
Hidup kemudian mati
terus seperti itu tanpa bosan
mengurung diri dari kebebasan.
2023
Ini mungkin sebatang korek
yang hilang di tengah malam
lelatu kecil dengan sepasang mata
sayup-sayup memandanginya.
Jika saat korek dihidupkan
itu artinya mimpi membara
saat malam aku kehilangannya
dan bahkan serpihan abunya
tak lagi kurasa dalam genggaman.
2023
Memang ukiran ini tak pernah selesai
sebab aku sedang mengukir tentangmu.
Begitu berat dipahat,
membuat memar di lengan
rongga dada pun tersesak.
Memang ukiran ini tak pernah selesai
tapi sedikit lukaku ialah tentangmu.
2023
Pada dinding menara
relief bunga-bunga menahun
tumbuh menantimu.
Bahasanya yang asing
diterjemahkan oleh matahari
dan tanganya mendekap di wajahmu.
Pada dinding-dinding menara tua
relief bunga-bunga menyirat pesan
dari musim-musim yang berbeda.
2023
Memang ukiran ini tak pernah selesai, tapi sedikit lukaku ialah tentangmu.
Arsiran sekumpulan titik hitam
ialah kabut dalam mimpi.
Asap tungku api
membakar cerita di alam sana
menjadi begitu gelap dan sesak.
Apa kau ingat kembang api
pernah meledak dalam tidurmu?
Kelebat mengusir pendaran gelap itu malam.
2023
Di perjalanan pulang kerja tengah malam,
isyarat jalanan kota memberiku: “jalan terus.”
Tiba-tiba di persimpangan, lampu merah.
Cahaya wajah padam.
Kita sama-sama menunggu
lampu hijau itu berkedip kembali.
Setelah sekian, kita sama-sama
sampai di rumah masing-masing
kau disambut kekasihmu
waktu dan perjalananmu berhenti
(atau barangkali masih panjang).
Sementara aku sendirian dalam lelapku
pun waktu dan perjalananku
akan tetap lanjut berjalan
mengembara sendirian
(atau barangkali tiba-tiba berhenti).
2023
Bersenandunglah alat musik
dan bergemuruh penuh
di ruangan sunyi
tetapi, aku tak bernyanyi
mungkin sejarah
menyuruhku untuk bisu.
Aku kehabisan kata
untuk menulis lagu
pada halaman-halaman putih
yang bertumpuk tinggi
di meja tempatku,
ada jantung tergeletak.
2023
Baca juga: Sajak-sajak Iwan Jaconiah
Baca juga: Sajak-sajak Norham Wahab
Baca juga: Sajak-sajak Osip Mandelstam
Dion Rahmat, pegiat sastra, lahir di Pekanbaru, Riau, 28 Agustus 1997. Sedang menekuni dunia tulis-menulis. Sehari-hari bergiat sastra bersama Komunitas Suku Seni Riau. Ilustrasi header: Bob Yudhita Agung, Green Sniper (2011), 150 x 200 cm, koleksi Vallette Gallery, Kuala Lumpur, Malaysia. (SK-1)
Sapardi Djoko Damono, merupakan sastrawan besar Indonesia yang puisi-puisinya telah melintasi generasi dan diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Kompetisi membaca puisi berbahasa Mandarin merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
LEBIH dari 1.800 pejalar dari seluruh Indonesia mengikuti lomba membaca puisi berbahasa mandarin tingkat nasional.
Rasakan emosi puisi! Pelajari citraan, kunci penyampaian perasaan mendalam melalui kekuatan kata yang memukau.
Acha Septriasa mengatakan puisi WS Rendra yang berjudul Hidup Itu Seperti Uap membantunya mendapatkan inspirasi dalam menjalani salah satu adegan di film Qodrat 2
Jelajahi puisi abadi Sapardi Djoko Damono! Temukan karya terkenal dan warisan sang penyair legendaris Indonesia.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved